Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek

Bertemu kembali dengan maoioka, kali ini dengan sebuah catatan tentang Cara Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek, seperti apa dan bagaimana silahkan simak di bawah ini. Namun sebelum ke tata caranya sebaiknya kita simak terebih dahulu pengertian - pengertiannya.

Silahkan simak juga catatan lainnya  Cara Menganalisis Jenis, Tema, Fungsi dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa

A. Pengertian Seni Rupa Dua Dimensi

Seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk membuat lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafis yang hanya dapat diamati secara sempurna dari arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek, dibuat dengan pertimbangan perspektif.

B. Tujuan Penciptaan

Penciptaan desain batik, karya desain dua dimensi, sebagai aktivitas perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil yang indah dan fungsional.

C. Proses Kreatif

Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai sumber belajar, dan mengamati bentuk awan pada Gambar 4.1 (dari kliping gambar awan dan desain batik yang telah kita buat). Misalnya, kita amati gambar awan mendung (Gambar 4.1) dengan secermat mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun kombinasinya. Bandingkan dengan motif batik Mega Mendung (Gambar 4.2). Amati dan pahamilah bahwa perubahan wujud itu adalah kerja memodifikasi fenomena alam menjadi desain batik yang indah.

Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya.
Kemudian, tanyakan apakah ide dasar bentuk desain ini?
Menggunakan bahan dan peralatan apa?
Bagaimanakah teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya?
Atas dasar itu, kembangkan imajinasi kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini?
Selanjutnya, kita coba bereksperimen mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifikasi (memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi) motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan desain yang lebih artistik,
estetis dan fungsional.

Jadi hendaknya jangan sampai desain batik yang kita buat lebih jelek dari pada desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis artinya lebih indah dari motif yang telah ada. Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau corak dalam pemanfaatannya di tengah masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk pakaian formal, pakaian santai, pakaian malam dan lain sebagainya.

2. Tahap Elaborasi

Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan.

Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuat
sketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa).

3. Tahap Iluminasi

Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodifikasi ini datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang memberikan pencerahan pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil (sketsa) dan cat air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan belajar atau lingkungan tempat tinggalmu.




4. Tahap Verifikasi


Tahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati.

Perhatikan desain batik hasil modifikasi pada Gambar 4.1, 4.2 dan Gambar 4.3 di atas. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan dan mengesankan.

Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih) sangat memuaskan, memuaskan, atau kurang memuaskan.

Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal.

Demikian tentang Cara Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek, semoga bermanfaat.

Selamat berkarya.