Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kebugaran Jasmani dan Konsep Pengukuran Kebugaran Jasmani

Pengertian Kebugaran Jasmani dan Konsep Pengukuran Kebugaran Jasmani- MaoliOka. Silahkan cek juga tulisan sebelumnya yaitu tentang Tes Kesegaran Jasmani Indonesia Untuk SMA/MA/SMK.
Baiklah MaoliOka akan melanjutkan untuk pembahasan kali ini.

Pengertian Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas keseharian tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih mempunyai cadangan sisa tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain Cholik dan Maksum (2007:51).

Konsep kebugaran jasmani dapat dibedakan menjadi kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan dan yang berkaitan dengan unjuk kerja (performance). Kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan antara lain ditentukan oleh empat komponen kebugaran jasmani, yaitu: 

(1) Daya tahan jantung, paru-paru, dan peredaran darah, 
(2) Komposisi tubuh, 
(3) Kekuatan dan daya tahan otot, dan 
(4) kelenturan sendi dan otot. 

Komponen kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan tersebut akan membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit degeneratif dan keadaan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, seperti: penyakit jantung koroner, obesitas (kegemukan), dan kelelahan sendi dan otot.


Konsep Pengukuran Kebugaran Jasmani

Konsep pengukuran kebugaran jasmani sesuia dengan empat komponen diatas yaitu (1) Daya tahan jantung, paru-paru, dan peredaran darah,  (2) Komposisi tubuh, (3) Kekuatan dan daya tahan otot, dan (4) kelenturan sendi dan otot. 
Maka untuk mengkur kemugaran jasmani dapat dilakukan dengan konsep berikut ini

1. Kecepatan

Cara Meningkatkan Kecepatan

Untuk Meningkatkan kecepatan bisa dilakukan dengan cara bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kecepatan di bawah ini.

1) Lari cepat dengan jarak 40 dan 60 meter.

Bisa dilakukan dengan cara seperti dibawah ini

a) Berdiri di belakang garis start dengan sikap badan tegak dan kedua kaki dibuka.
b) Kedua tangan di samping badan dengan sikap berlari.
c) Lari di tempat, makin lama makin cepat sambil mengangkat paha tinggitinggi.
d) Setelah ada aba-aba peluit, lari secepat-cepatnya menempuh jarak.

Perhatikan gambar


2) Lari dengan mengubah-ubah kecepatan (mulai lambat makin lama makin cepat).
3) Lari naik bukit (Up hill).
4) Lari menuruni bukit (Down hill).
5) Lari menaiki tangga gedung.

2. Kelincahan

Cara Meningkatkan Kelincahan

Kelincahan (agility) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan berkaitan dengan tingkat kelentukan.Tanpa kelentukan yang baik seseorang tidak dapat bergerak dengan lincah. Selain itu, faktor keseimbangan sangat berpengaruh terhadap kemampuan kelincahan seseorang. 

Berikut adalah bentuk-bentuk latihan kelincahan yang meliputi lari bolak-balik (shuttlerun), lari belok-belok (zig-zag), dan jongkok-berdiri (squat thrust).

1) Lari bolak-balik (shuttle run)

a) Lari bolak-balik dilakukan secepat mungkin sebanyak 6-8 kali (jarak 4-5 meter).
b) Setiap kali sampai pada suatu titik finish, harus secepatnya kembali ke titik start.
c) Perlu diperhatikan bahwa jarak antara kedua titik tidak boleh terlalu jauh, dan jumlah ulangan tidak terlampau banyak, sehingga menyebabkan kelelahan.
d) Dalam latihan ini yang diperhatikan ialah kemampuan mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak.

Perhatikan gambar berikut ini


2) Lari belok-belok (zig-zag)

a) Latihan ini dilakukan dengan berlari cepat secara belok-belok sebanyak 2-3kali diantara beberapa titik (misalnya 4-5titik).
b) Jarak setiap titik sekitar dua meter.

Perhatikan gambar rute berikut ini



3) Gerakan Jongkok-Berdiri (squat-thrust)

a) Jongkok sambil menumpukan kedua lengan di lantai.
b) Pandangan ke arah depan.
c) Lemparkan kedua kaki belakang sampai lurus dengan sikap badan telungkup dalam keadaan terangkat.
d) Dengan serentak, kedua kaki ditarik ke depan, kemudian kembali ke tempat semula.
e) Lakukan berulang-ulang dengan gerakan yang sama.

Perhatikan gambar berikut ini




Semua latihan tersebut bisa diamati atau di ukur setiap kali melakukannya. Di catat dalam sebuah form khusus, sehingga kebugaran jasmani bisa terukur dan bisa ditingkatkan.

Demikian yang bisa MaoliOka bagikan semoga bermanfaat.