Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudenal

Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudenal.
Simak pembahasan sebelumnya tentang Strukture dan Fungsi Telinga.

Gelombang Transversal


Untuk lebih memahami tentang gelombang Transversal silahkan ikuti percobaan ini.

Sipakan dan Lakukan Langah berikut ini

Sediakan tali, letakkan tali di atas lantai dan mintalah temanmu untuk memegang salah satu ujung tali, berilah getaran pada tali beberapa kali ke arah samping, coba amati arah rambat gelombangnya.

Dan Pikirkan Hal berikut ini

1. Kemanakah arah rambat gelombang?
2. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang tegak lurus?

Silahkan anda amati pasti sudah paham kan.

Ketika tali diberi simpangan, tali akan bergetar dengan arah getaran ke atas dan ke bawah. Pada tali, gelombang merambat tegak lurus dengan arah getarnya. Bentukan seperti ini disebut gelombang transversal. Contoh lain gelombang transversal ada pada permukaan air dan gelombang cahaya. Panjang gelombang transversal sama dengan jarak satu bukit gelombang dan satu lembah gelombang (a-b-c-d-e pada Gambar 1). Panjang satu gelombang dilambangkan dengan λ (dibaca lamda) dengan satuan meter. Simpangan terbesar dari gelombang itu disebut amplitudo (bb’ atau dd’ pada Gambar 1).

Dasar gelombang terletak pada titik terendah gelombang, yaitu d dan h, dan puncak gelombang terletak pada titik tertinggi yaitu b dan f. Lengkungan c-d-e dan g-h-i merupakan lembah gelombang. Lengkungan a-b-c dan e-f-g merupakan bukit gelombang.

Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudenal

Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang disebut periode gelombang, satuannya sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang. Lambang untuk frekuensi adalah f dan satuannya Hertz (Hz). Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki kecepatan tertentu, dengan menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu pula.

Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal dapat kamu amati pada slinki atau pegas yang diletakkan di atas lantai. Ketika slinki digerakkan maju-mundur secara terus-menerus, akan terjadi gelombang yang merambat pada slinki dan membentuk pola rapatan dan regangan. Gelombang longitudinal memiliki arah rambat yang sejajar dengan arah getarannya.

Supaya lebih paham silahkan lakukan percobaan berikut ini

Silahkan lakukan hal berikut ini

Sediakan slinki. Letakkan slinki di atas lantai yang licin dan minta temanmu memegang salah satu ujungnya. Getarkan salah satu ujung slinki dengan cara memberikan dorongan dan tarikan pada slinki, kemudian amati gelombang yang terjadi pada slinki

Silahka Pikirkan Hal Beriku ini

1. Pada saat kamu mendorong dan menarik slinki, ke arah manakah getaran pada slinki?
2. Kemanakah arah rambat gelombang?
3. Apakah arah getar dengan arah rambat gelombang

Sudah pasti tahu jawabannya kan.

Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Satu gelombang longitudinal terdiri atas satu rapatan dan satu regangan seperti pada Gambar 2

rambat gelombang longitudenal

Seperti halnya pada gelombang transversal, waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang pada gelombang longitudinal disebut periode gelombang dengan satuan sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang. Lambang untuk frekuensi adalah f dengan satuannya hertz (Hz).

Demikian pembahasan tentang  Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudenal, semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudenal"