Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tangga Nada Mayor

Tangga nada mayor adalah salah satu bentuk dari tangga nada diatonis. Interval antar not pada nada mayor adalah sebagai berikut 1, 1, 1/2, 1, 1, 1, 1/2. Supaya lebih jelas sebelum membahasa tangga nada mayor, coba saya jelaskan dulu tentang tangga nada diatonis.


Tangga Nada Diatonis

Istilah diatonis berasal dari kata dia yang berarti dua dan tonis yang berarti hal yang berhubungan dengan nada. Disebut demikian karena dalam sistem tangga nada diatonis terdapat 7 nada yang bila dirinci terdapat 5 nada berjarak sama dan 2 nada berjarak setengahnya. Dengan demikian, tiap nada utuhnya masih dapat dibagi lagi menjadi 2 semi tone (setengah nada).

Tangga nada diatonis terdiri atas tujuh nada yang berinterval satu dan setengah nada. Musik modern dari Eropa umumnya menggunakan tangga nada diatonis ini. Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan tangga nada minor.


Tangga Nada Mayor


Tangga Nada Minor


Sekilas tidak jauh berbeda susunan tangga nada diatonis mayor dan minor. Seolah-olah hanya dibedakan oleh awal dan akhir nada pada susunan tangga nada tersebut. Untuk tangga nada mayor diawali dengan nada c atau do, sedangkan tangga nada diatonis minor diawali dan diakhiri dengan a atau la. Tetapi sebenarnya jika dimainkan pola tangga nada keduanya, akan terasa berbeda. Susunan tangga nada mayor akan menimbulkan kesan riang, bahagia, dan bersemangat. Sedangkan susunan tangga nada minor akan menimbulkan kesan sedih dan suasana sendu dan haru.

Tangga nada diatonis minor masih memiliki dua variasi lagi, yaitu tangga nada minor melodis dan tangga nada minor harmonis.

Susunan tangga nada minor melodis adalah sebagai berikut.

Nada ke tujuh, yaitu 5 (sol) dinaikkan ½ nada menjadi /5 (sil).

Sedangkan susunan tangga nada minor harmonis adalah sebagai berikut.


Agar lebih mudah dipahami, coba bandingkan susunan tangga nada diatonik di atas dengan susunan nada dalam piano, organ, atau pianika.



Susunan nada dalam piano, organ, atau pianika jelas menggambarkan susunan tangga nada diatonis yang menggunakan susunan interval 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½.

Akan tetapi, jika seorang komponis menggubah lagu baik untuk suara manusia (vokal) maupun untuk instrumental, namun jangkauan nada dalam komposisi lagu tersebut mungkin terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka lagu tersebut dapat disajikan dengan mengubah nada dasar. Marilah kita mempelajari cara mengubah nada dasar dalam tangga nada mayor dan minor.

Nada dasar dalam tangga nada diatonis mayor yang natural adalah c. Nada dasar natural ini lazim disebut dengan do = c. 

Perhatikan susunan tangga nada berikut!


Nada pertama dari tangga nada di atas adalah nada do (1). Nada atau not tersebut kita sebut sebagai nada dasar. Ada 2 (dua) cara mengubah nada dasar, yaitu dengan menaikkan ½ nada pada nada yang berinterval ½ pada tangga nada natural. Sering juga disebut dengan memberikan 1 (satu) tanda kres (#) dan dengan menurunkan nada dengan memakai tanda mol (b).

Nada pertama dari tangga nada di atas adalah nada do (1). Nada atau not tersebut kita sebut sebagai nada dasar. Ada 2 (dua) cara mengubah nada dasar, yaitu dengan menaikkan ½ nada pada nada yang berinterval ½ pada tangga nada natural. Sering juga disebut dengan memberikan 1 (satu) tanda kres (#) dan dengan menurunkan nada dengan memakai tanda mol (b).

Demikian semoga bermanfaat.

Posting Komentar untuk "Tangga Nada Mayor"