Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Seni Lukis

Pengertian Seni Lukis

Penciptaan sebuah karya seni lukis, menuntut pengetahuan dan spesialisasi bidang keahlian, karena itu diperlukan pengetahuan dasar seni lukis sebagai fondasi proses kreatif yang dilakukan. Seni lukis sendiri adalah salah satu cabang dari seni rupa.

Sebenarnya banyak pengertian seni lukis yang didefinisikan oleh para pakar seni, namun pada umumnya tidak ada satupun definisi yang dapat memuaskan semua orang. Sesungguhnya seni lukis itu beragam dan memiliki banyak aliran. Satu sama lain di samping mempunyai persamaan, juga tidak jarang saling bertentangan secara diametral.

Dari sekian banyak definisi itu, dipilih satu definisi sebagai bekal dasar yang cukup relevan memahami pengertian seni lukis yaiatu sebagai berikut.

Secara teknis lukisan adalah pembubuhan pigmen atau warna dengan bahan pelarut di atas permukaan bidang dasar, seperti pada kanvas, panel untuk menghasilkan sensasi atau ilusi ruang, gerakan, tekstur, untuk mengekspresikan berbagai makna atau nilai subjektif, baik yang sifatnya intelektual, emosi, simbolik, relegius, dan lain-lain.

Silahkan simak juga : Unsur Visual Dalam Seni Lukis

Herbert Read mengatakan, seni lukis adalah penggunaan garis, warna, tekstur, ruang dan
bentuk pada suatu permukaan yang bertujuan untuk menciptakan berbagai image. Image-image
tersebut bisa merupakan pengekspresian ide-ide, emosi, dan pengalaman-pengalaman, yang
dibentuk sedemikian rupa sehingga mencapai harmoni. Adapun pengalaman yang diekspresikan
itu adalah pengalaman yang berisi keindahan atau pengalaman estetik.

Menurut Edmund Burke Feldman pengekspresian itu menggunakan:

a. Unsur-unsur visual, yang terdiri dari garis, warna, bentuk, tekstur dan ruang atau gelap terang.
b. Organisasi dari unsur-unsur tersebut, yang meliputi kesatuan, keseimbangan, irama dan perbandingan ukuran.

Dari sisi lain, kritikus seni rupa Dan Suwaryono mengemukakan bahwa seni lukis memiliki dua faktor.

a. Faktor Ideoplastis: ide, pendapat, pengalaman, emosi, fantasi, dan lain-lain. Faktor ini lebih bersifat rohaniah yang mendasari penciptaan seni lukis.

b. Faktor Fisioplastis: yang meliputi hal-hal yang menyangkut masalah teknis, termasuk organisasi elemen-elemen visual seperti garis, warna tekstur, ruang, bentuk (shape) dengan prinsip-prinsipnya.

Dengan demikian, faktor ini lebih bersifat fisik dalam arti seni lukisnya itu sendiri.

Seni lukis adalah wujud ekspresi yang harus dipandang secara utuh. Keutuhan wujud itu, terdiri dari ide dan organisasi elemen-elemen visual. Elemen-elemen visual tersebut disusun sedemikian rupa oleh seorang pelukis dalam bidang dua dimensional. Pengertian seni lukis sesungguhnya mencakup ruang lingkup yang lebih luas dari sebuah definisi, karena seni lukis juga mengenal istilah lukisan dinding, lukisan miniatur, lukisan pottery, lukisan manuskrip, lukisan jambangan, lukisan mosaik, lukisan potret, dan lukisan kaca.

Lukisan enamel, lukisan teknologis yang dibuat dengan menggunakan media elektronik, seperti komputer. Perhatikan lukisan Gambar 1, dikenal sebagai vector art, dikerjakan dengan komputer, hasilnya cukup realistis. Bandingkan dengan Gambar 2, Di Depan Kelambu Terbuka karya Soedjojono, dikerjakan secara manual dan menampilkan gaya pelukisan ekspresionisme.

Seni lukis yang lebih populer di tengah masyarakat dan diajarkan di lembaga pendidikan
kesenian pada dasarnya adalah easel painting seperti Gambar 3. Jenis lukisan ini berukuran
lebih kecil dari lukisan dinding atau mural. Seni lukis ini lebih fleksibel, karena para pelukis
dapat membawa easel yang praktis itu keberbagai lokasi untuk melukis di alam bebas, dapat
pula digunakan untuk berkarya di studio seni lukis. Berikut ini disajikan beberapa contoh
hasil karya seni lukis.